Peringati 16 HAKTP, Umah Ramah Gelar Bedah Buku

First slide

30 November 2023

Reporter: Ahmad Hadid

Umah Ramah dan Kopri IAIN Syekh Nurjati Cirebon menggelar bedah buku Bahaya Laten Kekerasan Seksual. Acara yang digelar di Gedung PCNU Kab. Cirebon pada Sabtu 18 November 2023 tersebut dilaksanakan dalam rangka memeringati 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP).

Direktur Umah Ramah, Asih Widyowati menyampaikan, buku Bahaya Laten Kekerasan Seksual terbit sebagai jawaban atas realitas kekerasan seksual yang marak terjadi di pesantren. Kekerasan seksual di pesantren sangat menghawatirkan. Oleh karena itu pegiat Umah Ramah yang notabene alumni pesantren perlu membedar fenomena itu.

“Buku ini sebenarnya ingin menyampaikan bahwa kekerasan seskaul di pesantren sering kali terabaikan, sebab kekerasan seksual sering disalahartikan. Kebanyakan orang memahami kekerasan seksual hanya peristiwa yang besar-besar saja seperti pemerkosaan, pencabulan, dan pelecehan. Padahal peristiwa yang besar itu sebenarnya buah dari pembiaran atas peristiwa yang dianggap kecil dan sepele seperti: catcalling, bullying, candaan seksis dan masalah-masalah kecil lainnya,” katanya.

Masalah-masalah kecil itu tidak akan bisa terjelaskan sebab perihal yang seksual sangat ditabukan di pesantren. Tabu-tabu itu menutup pemahaman lebih jauh tentang yang seksualitas, padahal memahami kekerasan seksual tidak akan bisa dilakukan tanpa memahami terlebih dahulu apa itu seksualitas.

Dalam buku itu, para penulis dan pegiat Umah Ramah menjelaskan penelitiannya terkait kekerasan seksual di pesantren. Mereka juga membangun narasi-narasi kecil melalui refleksi perihal seksualitas di pesantren.

Salah satu penulis buku, Mahirotus Shofa, menjelaskan ia merefleksikan bagaimana terjadinya kekerasan seksual di kalangan santri perempuan di pesantren. Katanya, dalam pergaulan antar santri perempuan sering kali terjalin relasi adik-kakakan. Relasi demikian juga yang lainnya bisa saja kemudian menimbulkan kekerasan seksual.

“Hal demikian tidak pernah diurai dan dipandang wajar-wajar saja sebab di pesantren semua santri perempuan dibiasakan untuk hidup bersama dan saling membaur,” katanya.

Kegiatan bedah buku yang dihadiri empat puluhan mahasiswa tersebut semakin meriah saat para peserta dan pembedah saling lempar pertanyaan dan jawaban. Di ujung acara, kegiatan ditutup dengan pemotongan tumpeng sebab pada momen itu Kopri IAIN Syekh Nurjati Cirebon juga merayakan harlahnya yang ke-65. []

Share to :