Oleh: Ahmad Hadid
Umah Ramah bersama Komunitas Cendekia membedah buku “Pesantren, Seksualitas, dan Kekerasan Seksual” pada Sabtu 11 Mei 2024 di Universitas Wiralodra, Kabupaten Indramayu. Kegiatan dihadiri puluhan mahasiswa dari berbagai komunitas dan kampus, diantaranya dari Universitas Wiralodra, STIKES Indramayu, Universitas Terbuka, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, UNINUS Bandung, IPADHAKU Indramayu, dan Komunitas For a Smile.
Pendiri Umah Ramah, Asih Widyowati yang menjadi narasumber pada kegiatan tersebut mengatakan buku “Pesantren, Seksualitas, dan Kekerasan seksual” merupakan buku terbaru Umah Ramah yang terbit pada 2024. Buku itu merupakan pendalaman dari dua buku sebelumnya yakni “Bahaya Laten Kekerasan Seksual” (2022), dan “Memahami Kekerasan Seksual dengan Lebih Dalam” (2023).
“Umah Ramah melakukan penelitian terkait kekerasan seksual di pesantren jauh-jauh hari sebelum ramai diberitakan media tahun 2019. Hasil penelitian tersebut mulai kami terbitkan dalam bentuk buku pada 2022 dan yang terbaru pada 2024,” katanya.
Asih juga menekankan, perjuangan penghapusan kekerasan seksual harus terus dilakukan sebab masih banyak masyarakat yang salah memahami kekerasan seksual dan menabukan pembicaraan mengenai seksualitas.
“Seksualitas sering dipahami sebagai hubungan seksual, hubungan intim yang menjadi ranah privat dan tabu untuk diperbincangkan. Tabu-tabu itu kemudian menghalangi pengajaran tentang seksualitas. Ketabuan itu jugalah yang menjadikan masyarakat salah memahami kekerasan seksual,” imbuhnya.
Menurutnya, hingga saat ini masyarakat masih menganggap kekerasan seksual adalah kejadian yang besar-besar saja seperti pemerkosaan dan pencabulan. Padahal hal-hal yang besar itu terbentuk dari kebiasaan mengecilkan kekerasan seksual yang lain seperti perisakan dan candaan yang bernuansa seksual.
“Buku ini bisa menjadi referensi untuk menjelaskan kekerasan seksual lebih dalam,” pungkasnya.
Komunitas Cendekia yang merupakan komunitas literasi mahasiswa di Indramayu merasa gelisah atas maraknya kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan kampus dan masyarakat sekitar.
Fityan, Ketua Komunitas Cendekia menjelaskan mereka adalah komunitas literasi orang-orang muda Indramayu yang bergerak dan mengajak masyarakat untuk giat membaca dan peka terhadap isu-isu masyarakat.
“Kegiatan bedah buku ini semoga bisa untuk memberikan pemahaman mendalam atas kekerasan seksual yang mendera mahasiswa dan masyarakat sekitar yang akhir-akhir ini marak terjadi,” katanya. []