Reporter: Ahmad Hadid
Umah Ramah membedah karya terbaru Ester Pandiangan, “Seks Kita Memang Perlu Dibantu” pada Jumat, 28 Juni 2024, di Rumah Rengganis, Cirebon. Diskusi yang dipandu Prasetyo Aditya itu tidak hanya membedah sebuah buku, tetapi juga mengajak masyarakat untuk mengubah cara pandang terhadap seksualitas, dari tabu menuju pemahaman yang lebih ilmiah dan terbuka.
Dalam acara tersebut, Ester Pandiangan menceritakan perjuangannya dalam menulis buku “Seks Kita Memang Perlu Dibantu”. Dia menyoroti bahwa seks seringkali diabaikan atau disalahpahami masyarakat.
“Sudah saatnya kita menyampaikan pemahaman yang jelas, bahwa seks bukan sekadar masalah intim (berhubungan badan) yang harus disembunyikan, melainkan topik penting yang perlu didiskusikan secara terbuka dan ilmiah,” katanya.
Ester juga menjelaskan bahwa seks adalah bagian yang indah dan romantis dari kehidupan kita yang tidak boleh lagi dipandang sebelah mata.
Pandangan Kak Ester ini diperkuat oleh Asih Widyowati dan Mahirotus Shofa yang menjadi pembedah. Keduanya menyoroti pemahaman masyarakat tentang seks yang seringkali dipenuhi dengan stereotip dan ketidakjelasan. Mereka menegaskan pentingnya pendidikan seks yang komprehensif yang seharusnya dimulai sejak dini di dalam keluarga.
“Ketika kita menghindari untuk membicarakan seks dengan jelas, kita sebenarnya meninggalkan anak-anak dalam kebingungan yang bisa membawa mereka pada sumber-sumber informasi yang tidak benar,” kata Asih.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Shofa yang menambahkan, buku seperti yang ditulis oleh Ester sangat diperlukan untuk membantu membersihkan stereotip dan kebingungan masyarakat terkait seksualitas.
“Kebanyakan orang masih mengaburkan pemahaman tentang seks, alih-alih memberi penjelasan yang benar. Ini malah memberikan kebingungan pada anak. Kan biasanya anak hanya dibilang ‘Ah, nanti juga setelah dewasa kamu mengerti sendiri’,” tuturnya sambil mencontohkan.
Diskusi yang dihadiri oleh puluhan anak muda itu tidak selesai pada pemaparan materi dari penulis dan pembedah melainkan juga mengundang banyak pertanyaan dari para peserta yang hadir. Diskusi pun berlangsung dengan sangat antusias dan mengasyikkan. []