Diskusi rutin dengan mahasiswa Indramayu kembali dilaksanakan pada Kamis, 31 Oktober 2024. Sore itu, belasan mahasiswa dari berbagai kampus di Cirebon dan tim Umah Ramah duduk lesehan bersama di pelataran suatu taman. Taman Pelangi namanya. Ia berada di area salah satu kampus di Cirebon yang tak pernah sepi dari lalu lalang aktivitas para mahasiswa di sana.
Mereka semua berasal dari Indramayu, menghimpun diri dalam organisasi komunitas IKMI (Ikatan Keluarga Mahasiswa Indramayu) Cirebon. Ada sekitar 18 laki-laki dan 5 perempuan berpartisipasi di diskusi kedua ini. Diskusi buku “Memahami Kekerasan Seksual dengan Lebih Dalam” karya Umah Ramah atau disebut juga “Buku Hitam” karena sampulnya yang hitam, dilanjutkan pada sub bab Relasi Kuasa dan Seksualitas.
Tema sub bab tersebut seyogianya mencakup banyak hal dalam praktik kehidupan sehari-hari, yang sering menjadi keruwetan tersendiri untuk diurai per kasusnya. Peserta diskusi mengungkapkan keresahan mereka dalam bentuk pertanyaan, pernyataan, tanggapan dan sanggahan berdasarkan pengalaman dan pemaknaan mereka masing-masing. Mereka juga saling melempar asumsi terkait relasi antara laki-laki dan perempuan. Sebagai pasangan, maupun sebagai bagian dari organisasi maupun komunitas.
Kenapa banyak laki-laki merasa tersaingi atau minder saat istri/pasangan/perempuan berpenghasilan lebih tinggi darinya? Kenapa perempuan pekerja publik tetap dituntut menjadi “istri yang baik” (dibebani kerja-kerja domestik sepenuhnya) oleh suami (dan masyarakat)? Apa yang sebaiknya dilakukan suami-istri saat krisis dalam rumahtangga terjadi? Komunikasi seperti apa yang perlu dibangun saat terjadi konflik dalam hubungan? Kenapa ada perempuan yang menggaungkan kesetaraan gender namun cenderung “tebang-pilih” mengambil nilai-nilai yang diberlakukan dalam relasi sosialnya?
Diskusi berlangsung hingga menjelang petang. Peserta dan tim Umah Ramah saling berbagi persepsi tentang istilah-istilah familiar dalam lingkup pergerakan. Apa yang masih buram, rancu, atau hanya asumsi. Tentang kesetaraan gender dan apa yang sebenarnya diperjuangkan dalam gerakan feminisme. []